2/22/2011

Usaha Rumahan Tembus Pasar Ekspor


Bisnis Rumahan - Kecantikan kupu-kupu banyak memberikan inspirasi. Tak hanya kupu-kupu hidup yg kepompongnya bernilai mahal, bisnis kupu-kupu palsu pun tak kalah serunya dalam menjaring laba.

Adalah Titik Murtini salah seorang perajin pembuat kupu-kupu buatan (bros dan aksesoris), memulai usaha kerajianan kupu-kupu buatan sejak tahun 2004 lalu. Ia terbilang cukup berhasil mengembangkan bisnis rumahan ini hingga produk kupu-kupu buatannya mampu menembus pasar ekspor.

Ide kreatif ini tidak hanya menghasilkan kepuasan batin sendiri bagi sang kreatornya, namun bisa juga mendatangkan rupiah yg menjanjikan.

Awalnya tidak ada yg menygka sampah shuttlecock yg dibuang sia-sia justru bisa diolah menjadi produk-produk yg indah dan memiliki nilai tambah yg tinggi bahkan berdaya saing ekspor di pasar internasional.


Bicara soal hitungan-hitungan modal, terjun ke bisnis rumahan ini sangat menjanjikan, selain modal yg kecil dgn hasil menjanjikan, juga produk-produknya cukup tahan lama. Lilik menjelaskan, dari modal satu karung limbah suttlecock yg harga satu karungnya hanya Rp 50.000 bisa ia sulap menjadi 3000 buah kupu-kupu buatan dgn berbagai ukuran.

Harga satu buah kupu-kupu buatannya dihargai Rp 750-Rp 1.000 per buah. Jika dikali 3000 maka setidaknya uang Rp 2,5 juta sudah ditangan dgn dipotong biaya pewarnaan dan komponen lainnya.

Meskipun untuk jenis ukuran tertentu dan untuk keperluan khusus seperti souvenir perkawinan, ia pasang harga lebih tinggi dgn rentang harga Rp 2.500 sampai Rp 15.000 untuk ukuran besar.

"Setiap bulannya saya mampu produksi 30.000 sampai 50.000, saya dibantu 20 karyawan saya. Kalau kelebihan order saya beli dari trader atau perajin lain," ucapnya.

Meskipun masuk dalam katagori industri rumahan, omset yg ia raup dari kerajinan bros dan asesoris kupu-kupu cukup besar, setidaknya setiap bulan minimal ia bisa mengantongi omset mencapai Rp 50 juta.

Tertarik Mencoba ??

Sumber: detikfinance.com

Temukan Info Lain Seputar Bisnis Rumahan

1 komentar: