6/10/2010

Pola Hidup Sehat

Ketakutan perempuan akan tubuh tidak lagi langsing karena menyantap makanan enak kurang terbukti. Saat ini banyak restoran yang menyajikan santapan-santapan lezat bergizi tinggi dengan kadar lemak yang minim. Menu yang ada biasanya disajikan khusus demi mereka yang ingin hidup sehat. Makanan memang dianggap sebagai salah satu faktor utama yang bisa mempengaruhi berat badan seseorang. Padahal ada banyak faktor lain yang berpengaruh namun dilupakan orang, misalnya saja faktor genetik. Seandainya gen memang tubuh slimy maka makanan kurang berpengaruh pada berat badan seseorang. Kumpul-kumpul di café menjadi salah satu cara bagi perempuan untuk bergosip mengenai banyak hal, biasanya soal berat badan menjadi topik seru yang kadang membuat mereka fanatik bersama akan sebuah produk pelangsing badan.

Olah raga juga menjadi cara untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Sayangnya, budaya kita belum terlalu menganggap olah raga sebagai gaya hidup. Mereka di kalangan menengah atas yang berkesempatan olah raga di tempat fitness biasanya memiliki jadwal pasti sepulang kegiatan mereka di siang hari. Sedangkan bagi kalangan menengah ke bawah, olah raga hanya menjadi rutinitas seminggu sekali atau bahkan belum menjadi satu bagian dalam hidup mereka. Biasanya pada kalangan bawah, kerja mereka pada siang hari sudah cukup menguras tenaga sehingga olah raga khusus dengan tujuan tubuh sehat belumlah menjadi prioritas.

Men sana in corpore sano didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Demikian salah satu pepatah yang populer dalam dunia olah raga. Namun, keceradasan kinestetik (gerak) sering diidentikan dengan lemahnya kemampuan intelektual. Padahal olah raga akan membentuk sikap mental yang baik pada seseorang. Misalnya saja, Michael Jordan sebagai pemain basket ternama dari Chicago Bulls. Ia bukan hanya pintar di lapagan basket. Bila ada pertandingan olah raga dari cabang mana pun ia sanggup menjadi nomer satu. Mengapa? Tentu bukan hanya karena ia tahu teknik atau aturan main dalam cabang olah raga bersangkutan. Ternyata hal ini disebabkan karena jiwanya memiliki semangat untuk selalu mencoba, pantang menyerah.

Bila masyarakat kita belum membiasakan olah raga dalam keseharian mereka, apakah berarti jiwanya juga tak sehat? Kita belum bisa mengambil kesimpulan serta merta seperti ini namun kita bisa melihat berbagai fenomena yang terjadi saat ini. Peristiwa dalam dunia selebritis yang menghebohkan itu bukan tak mungkin hanyalah secuil masalah kejiwaan bangsa kita yang belum muncul seluruhnya. Para pakar kejiwaan mengatakan hal ini cukup meresahkan masyarakat yang berarti ada ketidakberesan dalam mengartikan norma. Bisa jadi hal ini disebabkan jiwa yang kurang sehat.

Selain olah raga, pilihan makanan juga berpengaruh pada kondisi tubuh seseorang. Misalnya saja, antara nasi gorang dan pizza, manakah yang akan dipilih sebagai makanan sehat? Tentunya kita tidak bisa cepat ambil keputusan bahwa nasi goreng lebih sehat daipada pizza. Soalnya pizza sekarang memiliki beragam topping untuk para pencinta sayuran. Lagipula, kebiasaan makan enak masih bisa dikendalikan oleh keinginan dalam diri untuk tidak terlalu berlebihan dalam segala hal. Dalam hal ini, makanan. Tentunya orang bijak akan mengatur pola hidup yang sehat untuk dirinya, sehingga olah raga serta pilihan makanan akan menjadi saatu bagian dalam tujuan hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar