Dalam laporan bertajuk “Tren Ketenagakerjaan dan Sosial di Indonesia 2008”, yang ditulis analis ekonomi Kee Beom Kim dari ILO, dinyatakan bahwa pada tahun 2007 angka peningkatan peluang lelaki memperoleh pekerjaan memang lebih rendah dibandingkan dengan angka kesempatan perempuan memperoleh peluang kerja, yang mencapai 44,8%. Akan tetapi ketidaksetaraan gender menyebabkan peningkatan itu tidak berbanding lurus dengan angka rasio peluang bidang pekerjaan bagi perempuan. “
Menurut Kee, salah satu implikasi kesenjangan gender dalam kesempatan kerja adalah ketidakadilan patokan upah yang diterima lelaki dan perempuan. Upah rata-rata buruh perempuan tidak meningkat sejak tahun 2001, setelah pernah ikut naik 69% pada 1995. “Perempuan hanya memperoleh 75 persen dari pendapatan laki-laki,” ungkapnya. Selanjutnya ILO melansir, pada tahun 2006 terdapat total 7,9 juta pekerja miskin di Indonesia dengan pendapatan di bawah US$1 per hari. Sedangkan jumlah pekerja miskin dengan pendapatan US$ 2 per hari sebanyak 52,1 juta orang.
Selain menyoroti ketimpangan peluang kerja pada buruh perempuan
Selain itu, pada tahun 2009 akan ada sebanyak 200.000 sampai 700.000 pekerjaan yang dipangkas dari sektor-sektor pabrikan dan komoditas Indonesia sebagai dampak dari terpuruknya perekonomian global, begitu keterangan dari Kee Keom Kim di kesempatan lain pada pertengahan Desember 2008. Belakangan ini
http://www.langitperempuan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar