Ketidaksuburan lalu menjadi sebuah tantangan karena diperkirakan 3 juta pasangan di AS dikabarkan tidak mampu melakukan pembuahan setiap tahunya. Klinik Kesuburan kemudian tumbuh menjamu bak tumbuhnya jamur dimusim hujan.
Dari klinik itulah kemudian para dokter berani berujar bahwa banyak wanita yang gagal hamil jika harus melakukan terapi secara konvensional.
Tidak heran para wanita itu kemudian beralih ke pengobatan alternatif seperti akupuntur yang dilengkapi dengan penggunaan obat-obat tradisional dari ramuan tumbuhan alias jamu.
Sejumlah dokter mengingatkan untuk dilakukan penelitian sejauh mana efektifitas dari terapi akupuntur meski ada juga yang lain yang menyatakan tindakan akupuntur tidak masuk dalam ilmu pasti.
Studi yang dipublikasikan pada tahun 2002 silam melalui The Journal Fertifility and Sterility menyebut kepopuleran terapi akupuntur di Jerman.
Studi itu dilakukan oleh Dr. Wolfgang Paulus dari The University of Ulm yang menemukan bahwa 42% wanita yang mendapatkan terapi akupuntur sebelum dan sesudah IVF misalnya menjadi hamil bila dibandingkan dengan 26% yang tidak mendapatkan terapi akupuntur.
Setahun kemudian Dr. Raymond Chang dan rekanya dari
Menurut Dr Dr. Paul C. Magarelli yang merupakan spesialis kesuburan dari
Seorang akupuntur dari Stanford University for Integrative Medicine di Palo Alto, Deming Huang mengatakan bahwa banyak pasien wanita yang kemudian mulai menanyakan soal manfaat akupuntur ini kepada para dokter.
Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis –
Tidak ada komentar:
Posting Komentar