Tampilkan postingan dengan label restoran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label restoran. Tampilkan semua postingan

8/04/2010

Japanese Drinks

Aojiru (青汁?) is a Japanese vegetable drink most commonly made from kale. The drink is also known as green drink or green juice in English, a direct translation of the Japanese meaning. (In modern Japanese, the character ao means "blue", but it is commonly still used in older contexts to refer to green vegetation.)

Aojiru was developed in October 1943 by Dr. Niro Endo (遠藤仁郎, Endō Nirō?), an army doctor who experimented with juices extracted from the discarded leaves of various vegetables in an attempt to supplement his family's meager wartime diet. He credited the cure of his son from pneumonia and of his wife from nephritis to aojiru, and in 1949 concluded that kale was the best ingredient for his juice.

Aojiru was popularized in 1983 by Q'SAI (キューサイ?), who started marketing 100% kale aojiru in powdered form as a dietary supplement, and sales boomed after 2000 when cosmetics giant Fancl started mass retailing of the juice. Today, many Japanese companies manufacture aojiru, usually using kale, young barley or komatsuna leaves as the base of the drink, and the size of the aojiru market was well over $500 million in 2005.

The taste of aojiru is famously unpleasant, so much so that drinking a glass of the liquid is a common punishment on Japanese TV game shows. However, new formulations of aojiru have attempted to minimize the bitter taste of the original.

Source: www.wikipedia.com

See also: restoran, makanan, minuman



7/28/2010

Makan Siang Bagi Kita dan Mereka


Beruntunglah kita masih bisa tertawa lebar. Tak terlalu memikirkan makanan yang akan disantap hari ini atau esok hari. Terkadang dengan mudahnya kita buang-buang makanan yang sudah menjadi hak kita ke tempat sampah. Sementara, berdasarkan penelitian di daerah Muara Gembong dan Pebayuran, Kabupaten Bekasi kita bisa melihat seorang ibu yang tua renta bersusah payah demi menikmati makan siang. Ibu ini memiliki seorang anak yang telah menikah dan memberikannya cucu. Harapan dengan adanya keluarga baru ini bisa memperbaiki taraf hidup mereka ternyata tak terbukti. Mereka malah semakin melarat karena anak dan menantunya hanyalah nelayan kecil dan buruh tani lepasan yang tak jua bisa sebut pendapatan mereka cukup, apalagi berlebih. Sehingga, ibu tua renta ini mencoba membantu diri dan keluarganya dengan menangkap ikan-ikan kecil di sungai. Seringkali ikan-ikan yang tertangkap jaring-jaring ini hanyalah ikan-ikan kecil yang tak sebesar ikan gurame atau ikan mas yang biasa kita santap. Ikan-ikan yang beliau peroleh hanyalah ikan-ikan kecil sebesar ibu jari. Padahal berat juga mengangkat jaring itu di pinggir sungai dengan resiko terpeleset. Bukan hanya itu, mereka memasak kembali menggunakan kayu bakar karena tabung gas yang dibagikan pemerintah begitu menakutkan serta mengancam jiwa.

Bersyukurlah kita, dengan segala fasilitas yang kita miliki di rumah, dengan banyaknya restoran yang bisa kita kunjungi setiap saat. Tanpa perlu mengeluarkan keringat layaknya ibu tua renta yang tak pantas lagi bekerja. (Ratih)

See also: seafood


6/17/2010

Awal Mula Fast Food: Inspirasi untuk Berwiraswasta Produk Makanan Baru

Penyusun: Ratih



Pada tahun 2000, pengeluaran orang Amerika lebih banyak dihabiskan untuk fast food daripada untuk nonton bioskop, buku, majalah, surat kabar, video, dan musik rekaman (Schlosser. 2001). Mengapa hal ini terjadi? Bagaimana sejarah adanya fast food hingga orang Amerika begitu menggilai fast food dibandingkan aneka hiburan lainnya? Apakah kita sebagai bangsa Indonesia terinspirasi untuk memulai bisnis sendiri? Bagian awal buku tentang fast food ini, terutama bagian tentang sejarah para pionir fast food akan dipaparkan disini.

Carl N. Karcher sebagai salah seorang pebisnis yang mengawali usaha fast food terlahir pada tahun 1917. Ia mengawali kariernya sejak usia muda, 20 tahun, ia pindah dari Ohio ke Anaheim, California. Keputusan ini diambil saat pamannya, Ben Karcher menawarinya pekerjaan. Hal ini tidak mudah baginya dan keluarga. Anaheim saat itu dikelilingi peternakan dan pertanian., terletak di sebelah selatan California, merupakan area yang memproduksi jeruk dan lemon. Carl bekerja di toko pamannya sebanyak 36 jam/minggu untuk menjual barang-barang keperluan para petani.


Ia kemudian bertemu dengan Margaret Heinz dan keduanya mulai berkencan di tempat kediaman Margaret yang memiliki kebun jeruk seluas 10 acre. Margaret tinggal bersama kedua orang tuanya, 7 saudara laki-laki dan 7 orang saudara perempuannya. Carl kemudian bekerja di Armstrong Bakery, Los Angeles. Pernikahnnya dengan Margaret pada tahun 1939 membuahkan anak setahun kemudian. Pekerjaan sebagai pengantar roti ditekuni oleh Carl. Ia mengirimkan roti ke restoran-restoran dan pasar-pasar.

Jumlah penjualan roti saat itu cukup luar biasa. Sehingga ia tertarik memiliki bisnis roti sendiri. Ketika terdengar kabar ada gerobak hot dog dijual, ia kemudian membelinya dan memulai bisnis. Pekerjaannya di toko roti tidak ditinggalkannya. Ia menyewa 2 orang pemuda untuk menjaga kedai miliknya saat ia bekerja mengantar roti. Lima bulan kemudian, Amerika Serikat mulai terlibat dengan Perang Dunia ke-2, gerobaknya kemudian dijaga oleh Margaret.


Saat itu masyarakat California Selatan memiliki gaya hidup baru yang berpengaruh juga pada cara mereka makan. Pada tahun 1940, terdapat jutaan mobil digunakan oleh masyarakat Los Angeles, jumlah paling banyak daripada negara bagian yang lain. Sejak itu, mereka yang memiliki mobil begitu malas untuk beranjak hanya untuk makan siang. Demikian menurut Jessy G. Kirby pendiri drive in restaurant yang pertama.

Pada akhir tahun 1944, Carl memiliki 4 buah gerobak. Namun dia tidak meninggalkan pekerjaannya di toto roti Armstrong. Saat sebuah restaurant di seberang peternakan Heinz dijual, Carl memutuskan untuk membelinya, merenovasi dan selama seminggu ia mulai belajar memasak. Pada tanggal 16 Januari 1945 di ulang tahunnya yang ke- 28, Carl’s Drive In Barbeque mulai dibuka. Reatoran kecil ini dikelola oleh Carl dan istrinya. Carl yang memasak dan istrinya mengurusi soal keuangan. Setelah restoran tutup, Carl masih bekerja hingga larut malam untuk membersihkan kamar mandi dan mengepel lantai. Seminggu sekali ia membuat “saus special” untuk disajikan di restorannya.


Pada tahun 1940-1945 pemerintah Amerika mengeluarkan dana sebanyak 20 milyar dollar untuk pembangunan California dan sekitar Los Angeles. Pada akhir Perang Dunia ke-2, Los Angeles menjadi pusat produksi kedua di Amerika. Kesejahteraan di wilayah ini berpengaruh juga pada kehidupan Carl dan Margaret. Mereka mampu membeli rumah yang lebih besar berjarak 5 blok dari restoran mereka. Rumah yang cukup untuk menampung 12 anak mereka, terdiri dari 9 anak perempuan dan 3 anak laki-laki. Carl kemudian mendengar ada restoran yang menjual hamburger seharga 15 sen, 20 sen lebih murah daripada hamburger yang dijualnya. Ia melihat di Jalan E, San Bernardino banyak orang membeli McDonald’s Hamburger.


Demikian sejarah para pendiri fast food yang terdokumentasikan dalam buku yang ditulis oleh Schlosser ini, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan kehidupan masyarakat berpengaruh juga pada cara makan mereka. Cara kerja cepat dan kesejahteraan yang meningkat merupakan dua faktor penting yang menjadi pertimbangan adanya industri makanan fast food. Demikian juga terjadi di Indonesia. Jam istrirahat yang bersamaan di kantor-kantor yang menyebabkan para pekerja mengantri lama di tempat makan biasa. Berhubung kecepatan menjadi pertimbangan, maka orang-orang yang diburu waktu memilih fast food sebagai makan siang mereka.


Namun, saat ini nampaknya fast food bukan lagi sekedar makanan yang dianggap sebagai makanan cepat saja. Tapi juga merupakan makanan pemberi gengsi dan makna pada liburan kita. Pernahkah kita perhatikan di akhir minggu, keluarga berkumpul di restoran cepat saji? Restoran cepat saji menjadi tujuan rekreasi yang cukup bergengsi. Tentunya hal ini disebabkan harga yang mahal dianggap prestisius bagi kita. Promo-promo restoran cepat saji ini membidik anak-anak kecil dan anak muda yang masih senang koleksi souvenir atau sekedar nongkrong di restoran cepat saji ini.


Masalahnya, kita melihat masih sedikit orang yang terinspirasi untuk berwiraswasta jenis makanan yang sama sekali baru seperti para pionir fast food ini. Kebanyakan masih berupa warung-warung makan nasi rames yang menyediakan menu sehari-hari. Namun kita bisa bersikap optimis suatu saat akan ada gebrakan yang dilakukan orang Indonesia yang memulai bisnis makanan. Kota-kota besar sudah memperlihatkan adanya antusiasme masyarakat untuk berbisnis makanan, mengingat banyaknya kedai makan, café atau restoran di pinggir jalan kota dan di dalam mall.


Daftar Pustaka:

Schlosser, Eric. 2001. Fast food nation: The Dark Side of the all-American Meal. New York: Houghton Mifflin Company.

6/16/2010

Pembersih Mulut

Setelah makan, biasanya masih ada sisa-sisa kotoran di mulut. Kotoran yang terselip di gigi biasanya dibersihkan dengan tusuk gigi. Ternyata ada pembersih mulut lain yang bisa dijadikan alternatif praktis jika di restoran tidak menyediakan tusuk gigi, diantaranya:

1. Permen karet sebagai makanan kecil yang populer di kalangan anak muda ternyata ada gunanya juga sebagai pembersih mulut. Bahan lengket yang terkandung dalam permen karet cukup ampuh mengangkat kotoran;

2. Buah apel yang mengandung sedikit asam cukup membersihkan mulut. Jadi makanan penutup seperti buah bukan hanya berdampak bagus pada pencernaan, tapi juga bagus untuk kesehatan mulut dan gigi.

3. Dental floss menjangkau kotoran yang terselip diantara dua gigi. Seringkali sikat gigi kurang maksimal mengangkat sisa-sisa makanan. Dental floss efektif untuk sisa makanan di sela-sela gigi.

Sebaiknya gigi bersih dari sisa makanan sebab jika tidak, akan mengundang bakteri yang menggerogoti gigi hingga berlubang.


Lihat juga: cake, ice cream, wine

Chef Terkenal dari Jepang

Masaharu Morimoto lahir pada tanggal 26 Mei 1955 di Hiroshima, Jepang. Terkenal sebagai seorang chef, Iron Chef Japanese ketiga di program masak sebuah stasiun TV. Dia dikenal karena keunikannya dalam menyajikan makanan. Morimoto mendapatkan pelatihan membuat sushi dan makanan tradisional Kaiseki di Hiroshima dan membuka restoran miliknya sendiri pada tahun 1980. Tertarik dengan gaya memasak ala barat, dia menjual restorannya pada tahun 1985 lalu melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Perjalanannya mempengaruhi cara penyajian masakannya menjadi perpaduan antara timur dan barat. Dia tinggal di New York dan telah bekerja pada beberapa restoran prestisius di Manhattan. Dia menjadi chef ekslusif untuk Sony Club dan menjadi kepala chef di Restoran Jepang, Nobu.


Selagi bekerja di Nobu, ia mulai terlibat dengan program televisi khusus chef. Pada tahun 1999, ia meninggalkan Nobu dan membuka Morimoto Restaurant di Philadelphia pada tahun 2001. Dia sekarang memiliki beberapa restaurant di Chelsea, New York, Mumbai, India, bernama Wasabi dan Restoran Morimoto lainnya di Boca Raton, Florida. Dia juga berpartner dengan pebisnis Paul Ardaji Jr. and Paul Ardaji Sr. pada Asia bistro venture bernama Pauli Moto's. Morimoto memiliki beberapa bisnis lainnya yang masih berkaitan dengan makanan Jepang dan minuman.


Alih bahasa dari: www.wikipedia.com

6/15/2010

Hati-hati dengan Kandungan Makanan

Makanan masa kini mengandung banyak bahan yang tidak dikenal. Terkadang ketidaktahuan kita akan bahan yang dikandung makanan justru membahayakan kesehatan. Para ahli nutrisi, ahli kimia dan dokter menganggap hal ini penting untuk diteliti demi keberhasilan diet yang dilakukan manusia kini. Namun, faktanya kita bukan hanya membutuhkan beragam makanan bergizi demi tubuh kita. Tapi juga makan demi memuaskan selera pada rasa makanan yang disajikan. Sinisme pada sumber yang mengatakan soal vitamin yang berasal dari buku atau website dikarenakan kita mudah tergiur pada tampilan makanan.


Seringkali, kita memilih makanan dengan mengesampingkan unsur gizi. Tampilan menarik dari makanan yang disajikan di restoran menjadi alasan kita membeli produk yang ditawarkan. Alasan ini tentu saja tidak datang secara “ajaib”. Iklan, kebiasaan makan dalam keluarga dan pola hidup lingkungan menjadi sekian faktor yang meyebabkan ketidapedulian kita pada perlunya gizi dalam makanan.


Lalu makanan seperti apa yang perlu kita pilih? Tentunya makanan dalam kemasan dapat dikenali bahannya dari daftar ingredients. Hal ini membantu seandainya istilah-istilah yang ada dipahami oleh kita sebagai orang awam. Sayangnya, pengetahuan kita soal sepele tapi penting ini berpengaruh pada produksi makanan secara masal. Beberapa tahun yang lalu kita masih biasa saja makan permen susu. Setelah diteliti ternyata kandungan permen itu mengandung melamin. Betapa ketidaktahuan begitu menakutkan saat makanan tradisional yang menjadi kesukaan keluarga ternyata megandung jamur yang akan menyebabkan kanker, contohnya oncom. Untunglah penelitian soal makanan ini masih terus dilaksanakan bukan demi industri makanan yang lebih baik, tapi juga demi kesehatan manusia. Upaya awal yang dapat kita lakukan, sebaiknya berhati-hati pilih restaurant atau cafe untuk berkumpul ria dengan keluarga.

Sumber bacaan:

Coultate, Tom P. 2002. Food: The Chemistry of Its Components. Cambridge: The Royal Society of Chemistry.

6/14/2010

Karier Seorang Chef

Siapa yang mengira, memasak menjadi begitu menjanjikan sekarang ini? Tayangan soal masak memasak di televisi menjadi tren, terbukti hampir setiap stasiun televisi memiliki program kuliner. Bahkan salah satu chef perempuan menjadi seperti selebritis chef yang cantik. Ia tampil di acara gosip untuk bercerita asal muasal pilihannya menjadi ‘tukang masak’. Profesi ini seolah keluar dari kotak kecil dapur menuju dunia luas bernama entertainment. Masak menjadi hobi yang cukup menghasilkan coin and poin di masa sekarang.

Semua ini berawal dari perkembangan industri makanan pada tahun 1980-an, bukan hanya menunjukkan perubahan pada jumlah restoran yang meningkat. Tapi juga adanya tuntutan untuk standar makanan secara global serta profesi yang menjanjikan untuk penyediaan makan malam yang mewah, yaitu Chef. Di Prancis, perubahan ini berpengaruh pada status ekonomi, sosial, dan ideologi.

Kreativitas dalam kuliner memberi kesempatan pada orang yang menyukai makanan untuk berlaku lebih profesional. Sehingga, kreativitas dalam bidang kuliner menjadi begitu dihargai. Restoran bahkan menyediakan budget khusus untuk chef agar mereka lebih berkreasi dalam menciptakan ragam makanan baru, misalnya kreasi cake, pizza, seafood, pasta atau steak. Baik modifikasi dari makanan tradisional maupun makanan yang belum pernah ada.

Kreasi ini mereka peroleh setelah berkeliling Eropa mencicipi aneka makanan yang kemudian mereka masak di negerinya sendiri. Orang Amerika yang menjadi chef pada tahun 1970-an, memilih profesi ini untuk lepas dari pakem pekerjaan yang telah ada disana. Namun, hingga tahun 1980-an, restoran di Amerika yang menyediakan makanan berkelas masih dikuasai chef dari Perancis. Bagaimana dengan Indonesia?

Sumber bacaan:

“Eating Culture” by Ron Scapp dan Brian Seitz.

Kiat dan Cara Berkunjung Ke Tempat Makan

Pertama, akan berguna apabila anda sudah menentukan untuk rumah tempat makan atau restoran dimana dan menu apa yg loe pengen, supaya anda tidak bingung dan berlama-lama untuk menentukan tempat dan makanan yg akan dimakan, lebih baik lagi kalo loe udah punya menu tetap/langganan di masing2 rumah makan..

Kedua, berdoa sebelum makan... ingat bahwa loe masih bisa makan itu merupakan Ridho-Nya, jadi kita harus bersyukur atas nikmat yg telah diberikan apapun makanannya dan dimanapun tempatnya, dengan bersyukur niscaya makanan akan terasa nikmat dan suasana makan pun akan nyaman.

Ketiga, cari tempat makan /restoran yang bersih, cozy, dan nyaman.. karena semakin baik suasananya maka akan membuat gairah dan nafsu makan kita semakin bertambah, terlebih apabila anda sedang makan berduaan dengan pasangan anda suasana rumah makan bisa menentukan mood anda. Jangan sampai kita salah memilih tempat seperti di rumah makan sebelah kuburan umum, kantin di sekolah yg sedang ada tawuran, atau di dalam mall yg sedang ada isu bom.

Keempat, bila makan di food court atau tempat makan sejenisnya lebih baik untuk memesan makanan terlebih dahulu kemudian baru loe pilih tempat duduk, jangan sampai kebalik pilih tempat duduk dulu baru pesen makanan.. ini menghindari serbuan para penjaja makanan yg kadang2 gak manusiawi dan menyerbu pembeli layaknya kawanan ikan piranha yg sedang menyerbu santapan ketika baru saja masuk ke dalam air

Kelima, Jangan membawa makanan/minuman sendiri dari rumah, karena ini judulnya adalah JAJAN, jadi bukan makan di luar dengan makanan buatan sendiri... kalo itu mah namanya PIKNIK..

Keenam, jangan bersuara terlalu keras dan lantang di tempat makan apabila sudah duduk di meja makan, setidaknya suara loe tidak terdengar dari meja sebelah kalo loe gak mau ada piring atau sendok yg melayang ke kepala loe dari meja sebelah, normalkan suara loe apabila memang sedang ngobrol dengan teman makan loe

Ketujuh, pastikan di tempat makan khususnya di meja anda tidak terdapat binatang-binatang seperti lalat, semut, kucing, atau monyet yg berpotensi mengganggu jalannya makan-memakan, apalagi tempat makan karena bau amis biasa mengundang kucing.

http://blog.adiputro.net/

Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis

Tiga Rasa Lumpia Semarang Asli

Kunjungan ke Semarang kali itu cukup singkat, pagi hari kami pergi kesana, malam hari kembali ke kota asal, Bandung. Suasana Kota Semarang tidak seramai Jakarta yang dikenal dengan kemacetannya. Di Semarang, banyak penjual makanan di pinggir jalan. Nampaknya jiwa wirausaha di kota itu begitu kental, mengingat kondisi ini. Mall disana terpusat pada satu tempat di kota. Tidak seperti Kota Jakarta dan Bandung, Semarang tidak memiliki mal yang tersebar dimana-mana.

Berhubung makanan khas Semarang adalah lumpia, maka tujuan awal kami pergi kesana yaitu: hunting Lumpia Semarang! Lumpia di mall juga ada, malah ada restoran khusus yang hanya menjual lumpia. Tapi kami mencari lumpia asli yang telah menjual lumpia puluhan tahun, tempatnya di Kauman. Meski tempatnya kecil dan nampak kurang meyakinkan J, restoran khusus menjual lumpia ini dikunjungi banyak orang. Harga satu lumpia cukup mahal, Rp 9000. Meski begitu, harga ini pantas dibayar dengan rasa yang enak, khas terasa rebon (udang kecil) dan bambu mudanya.

Lumpia Semarang ini dapat dinikmati langsung dan tidak langsung. Lumpia yang telah masak langsung dimakan di tempat. Sedangkan lumpia setengah matang bisa digoreng lagi di rumah. Kami cicipi beberapa disana lalu beli lumpia setengah matang untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Lumpia Semarang tidak sendirian, ia ditemani dengan saus berwarna hitam yang terbuat dari tepung tapioka, kecap dan gula merah. Lumpia juga didampingi dengan semacam salad yang terbuat dari lobak dan cuka. Rasa lumpianya kering diluar, gurih dan empuk didalam. Asin. Kalau lumpia ini dicelupkan ke saus, rasanya manis. Ditambah salad Jawa, rasanya asin. Jadi kalau Lumpia Semarang dimakan secara bersamaan dengan saus dan saladnya, rasanya asin gurih, manis dan asam.

6/07/2010

10 Tips Mempersipkan Acara Ulang Tahun Untuk Si Buah Hati


Meski terkesan sepele, mengadakan pesta ulangtahun anak ternyata hampir sama dengan merencanakan pesta orang dewasa, lho! Simak tips berikut agar ulangtahun Si Kecil sukses dan terkenang selalu.

Berikut beberap tips mempersipkan acara ulang tahun untuk si buah hati

1. Waktu. Meski hari ulangtahun anak jatuh di hari biasa, usahakan pesta tetap digelar di hari libur agar kesempatan para undangan untuk datang lebih banyak. Adakan di jam 11.00 atau 16.00 dan jangan lebih dari 2-3 jam, agar anak-anak tak bosan dan kelelahan karena acara berlangusng terlalu lama. Kurun waktu ini sudah termasuk menunggu undangan yang datang terlambat, acara makan, dan acara pesta.

2. Lokasi. Selain di rumah, kini banyak orangtua mengadakan pesta di sekolah, restoran, ruang serbaguna di apartemen, atau komplek perumahan, bahkan ballroom hotel. Bila jumlah undangan sedikit, rumah atau restoran bisa jadi pilihan. Bila jumlah undangannya banyak, cari lokasi yang lebih nyaman.

3. Dana. Siapkan anggaran khusus, sesuaikan dengan jumlah undangan dan orangtuanya yang datang menemani, serta rencana pesta yang diinginkan. Jika memungkinkan, Anda bisa menyewa jasa EO, dan kemukakan besarnya bujet Anda. Buat pesta sesuai kemampuan, tak perlu iri atau berusaha mengungguli pesta anak lain, hanya karena gengsi.

4. Ide. Tanyakan pada Si Kecil, apa yang dia inginkan dalam pestanya nanti, misalnya karakter tokoh, makanan, dan permainan yang dia sukai. Seperti badut ultah

5. Undangan. Mengundang 30 - 50 anak tergolong ideal. Hindari mengundang terlalu banyak anak, agar lebih mudah diatur. Agar pesta berjalan seru, cukup undang keluarga, kerabat dekat, dan teman-teman yang dikenal Si Kecil, atau orang yang pernah mengundangnya.

6. Kreatif. Bila kemampuan Anda terbatas, pesta di rumah justru lebih menguntungkan. Gali ide kreatif Anda. Tak perlu membuat dekorasi yang rumit. Beli balon, kertas krep, dan pita, lalu tata secara meriah dan menarik. Hadirkan tokoh-yang lucu seperti badut ultah dengan kostum warna-warni untuk memeriahkan acara.

7. Bahaya. Hindari penggunaan benda-benda tajam dan alat yang berhubungan dengan listrik dalam permainan selama pesta.

8. Sabar. Tunggu hingga tamu yang hadir sekitar 80 persen dari total undangan, baru acara dimulai isi waktu dengan hiburan seperti badut ultah.

9. Tema. Pesta dengan tema khusus lebih mudah mempersiapkannya. Sebab, undangan, dekorasi, kostum undangan, acara, makanan, kue hingga bingkisan, biasanya menyesuaikan tema. Misalnya, tema Barbie, Hawaii, superhero, sirkus, dan lainnya.

Sebagai tambahan, berikan hadiah bagi undangan yang kostumnya paling menarik. Untuk pesta bertema, sebaiknya gunakan jasa EO, sebab karakter tokoh, dekorasi, kue, dan sebagainya akan lebih repot bila dikerjakan sendiri.

10. Acara. Siapkan acara dengan matang, karena pesta ulangtahun bukan sekadar acara berkumpul. Awali dengan permainan, nyanyi bersama, sulap atau akrobat yang dilakukan oleh badut sulap, baru tiup lilin. Lalu, sisihkan waktu 20-30 menit untuk makan dan permainan bisa kembali digelar. Di akhir acara, bagikan bingkisan kepada para tamu dengan tertib.

http://www.tabloidnova.com

Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis

5/05/2010

Tips Memilih Restoran dan Cafe


1. Jangan pergi ke Restoran dalam kondisi sangat lapar. Sebelum berangkat mungkin anda dapat makan sedikit buah segar, seperti contohnya setengah apel.

2. Usahakan untuk sudah memiliki ide restoran sebelum anda berangkat ke mal atau restoran yang anda tuju, dan merencanakan paling tidak hidangan apa yang anda ingini. Tanyakan juga kepada anggota keluarga/teman anda yang juga ikut makan bersama. Karena lapar mata dan usulan tempat makan yang berubah-ubah sering dapat membuyarkan rencana anda makan sehat

3. Pilihlah Restoran yang menjual tidak hanya satu macam menu makanan utama yang serupa (contohnya: hanya menjual daging steak), tetapi restoran yang menyediakan menu makanan variatif: termasuk nasi, sayur, salad, daging, sup, sehingga mempermudah pilihan makanan sehat anda

4. Pilihlah porsi yang sesuai dengan anda. Bila anda sudah diajarkan sejak kecil untuk menghabiskan apa yang ada di piring anda, ambilah nasi dan lauk secukupnya

5. Bila anda tahu restoran itu menyediakan nasi dalam jumlah lebih besar dari porsi yang dianjurkan dokter untuk anda, pesanlah separoh porsi dan jangan segan-segan membayar satu porsi jika restoran tidak memperkenankan pemesanan ½ porsi.

6. Jangan habiskan makan terlalu cepat, kunyahlah makanan anda perlahan-lahan dan nikmati hidangan anda

7. Usahakan memesan minuman yang tidak manis, misalnya es teh tawar atau Japanese green tea. Bila restoran menyediakan Ice lemon tea, mintalah gula untuk dihidangkan terpisah sehingga anda dapat mengatur sendiri takaran gulanya.

8. Sedapat mungkin hindari makanan yang berminyak dan digoreng, bakar dan rebus dapat menjadi pilihan anda yang lain

9. Bila anda sudah kenyang sedangkan hidangan masih banyak, jangan malu-malu meminta makanan untuk dibungkus.

10. Bila anda masih ingin hidangan penutup, usahakan memilih buah segar. Hindari cream, dan santan

shape-indonesia.com