Tampilkan postingan dengan label sushi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sushi. Tampilkan semua postingan

8/16/2010

Cooking Pasta

Cooking pasta is as easy as boiling water, but does require care.

  1. You should figure 1 quart of water per quarter pound of pasta (1 liter of water per 100 grams of pasta), and expand this to 6 quarts for a pound. If you don't use enough water the pasta will be gummy, so don't stint.

  2. Bring the water to a rolling boil, salt it with 2-3 teaspoons of kosher salt per quart of water. Don't skimp on the salt or the pasta will be unpleasantly bland -- it helps to keep in mind that Neapolitans, who are masters at cooking pasta, used to use sea water back when it was safe to do so.

  3. Add the pasta, stirring gently to separate the pieces and keep them from sticking to the bottom of the pot.


The pasta package will probably say how long the pasta should cook for, but don't trust it. A couple of minutes before it is supposed to be done, fish out a piece and break it open; in the center you will see a whitish area of uncooked pasta that is poetically known as the anima, or soul of the pasta. Ladle a couple of ladles of hot water into the serving bowl, swirl them about to warm it, discard them, and continue cooking the pasta until the anima barely fades. At this point drain the pasta, giving it one or two good shakes to remove most of the water (it will continue to absorb water for a minute or two), transfer it to the bowl, stir the sauce into it and serve.

As a variation, if the sauce is fairly liquid, say for penne rosé, warm it in a skillet as the pasta cooks, and when the pasta is just shy of being done drain it and transfer while it's still dripping it to the skillet. Turn the heat to high and toss the pasta as you would an omelet; as it finishes cooking it will absorb the sauce and taste much better. On restaurant menus pasta cooked this way is called strascicata or saltata in padella. There are hudreds of pasta recipes on this site; click on the pasta sauces and recipes link on the navigation bar to the left to reach them.



Source: www.italianfood.about.com

See also: steak, sate, sushi

7/08/2010

Bagaimana Sushi Mendunia?

Alih Bahasa Oleh: Ratih

Tuna tidak perlu dipromosikan di Jepang, karena merupakan seafood terpopuler disana. Setiap tahun permintaan ikan tuna begitu besar. Nikkatsuren, Federasi Pencinta Ikan Tuna meluncurkan “Hari Tuna” (Maguro no hi). Hari itu, para penjual tuna memajang poster-poster dan membagikan kartu-kartu resep. Tanggal 10 Oktober merupakan tanggal pertama kalinya ikan tuna muncul dalam literatur Jepang, dalam koleksi puisi klasik abad 8 yang dikenal dengan Man'yoshu. Kebetulan tanggal 10 Oktober bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional Jepang. Sehingga, Goro-kun si tuna sportif merupakan cara efektif untuk mempromosikan kebudayaan nasional Jepang, makanan sehat demi kehidupan yang aktif, dan liburan bersama keluarga.


Di luar Jepang, tuna mentah tidak dianggap lezat pada awalnya. Ide soal ikan mentah yang diiris tipis bukanlah sesuatu yang mudah diterima dalam kebudayaan masyarakat lain. Hanya sedikit makanan Jepang yang muncul di media Amerika Serikat setelah Perang Dunia kedua. Baru pada tahun 1960-an artikel tentang sushi muncul di sebuah majalah gaya hidup seperti Holiday dan Sunset. Tapi resep yang ditawarkan adalah sushi dengan bahan udang bukan ikan mentah yang dibungkus nasi. Pada tahun 1972, New York Times meliput tentang pembukaan sebuah restoran sushi dengan artikel berjudul “Wake Up Little Sushi!” review restoran ini menggiring pembaca untuk lebih mengenal sushi termasuk penciptanya di Amerika Utara. Tahun 1970-an memang tahun menanjaknya popularitas sushi di Amerika Utara, Eropa dan Amerika Latin. Sushi menjadi bagian dari fashion, “sushi” lip gloss diambil dari warna merah tuna mentah hingga “wasabi” cat kuku, berwarna hijau muda seperti warna daging alpukat.


Popularitas sushi berpengaruh pada naiknya penjualan ikan tuna di Jepang. Pada tahun 1984 dari 957 ton menjadi 5235 ton. Permintaan ikan tuna sebagai bahan utama sushi di dunia cukup mengejutkan. Hal ini diikuti dengan maraknya restoran sushi di berbagai belahan dunia, baik Asia maupun Eropa. Kendala cuaca kadang menjadi kendala dalam pengiriman sushi. Namun hal ini tidak menjadi kendala para pemilik restoran untuk memesan ikan tuna langsung dari Jepang.


Sushi kemudian menjadi bagian dari kehidupan bergengsi. Sushi disediakan bukan hanya di gerai-gerai atau restoran namun menjadi salah satu menu andalan hotel mewah. Maka permintaan chef ahli sushi pun meningkat. Demi memberikan kebutuhan akan chef di restoran-restoran dan hotel-hotel mewah, sebuah sekolah khusus didirikan di Tokyo, bernama Sushi Daigaku (Universitas Sushi) menawarkan sertifikat sushi bagi para siswanya. Sushi kemudian identik dengan budaya Jepang dimata dunia.


Sumber:

Watson, James I and Melissa I Caldwell (Editors). 2005. The Cultural Politics of Food and Eating: A Reader. Oxford: Blackwell Publishing


6/16/2010

Chef Terkenal dari Jepang

Masaharu Morimoto lahir pada tanggal 26 Mei 1955 di Hiroshima, Jepang. Terkenal sebagai seorang chef, Iron Chef Japanese ketiga di program masak sebuah stasiun TV. Dia dikenal karena keunikannya dalam menyajikan makanan. Morimoto mendapatkan pelatihan membuat sushi dan makanan tradisional Kaiseki di Hiroshima dan membuka restoran miliknya sendiri pada tahun 1980. Tertarik dengan gaya memasak ala barat, dia menjual restorannya pada tahun 1985 lalu melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Perjalanannya mempengaruhi cara penyajian masakannya menjadi perpaduan antara timur dan barat. Dia tinggal di New York dan telah bekerja pada beberapa restoran prestisius di Manhattan. Dia menjadi chef ekslusif untuk Sony Club dan menjadi kepala chef di Restoran Jepang, Nobu.


Selagi bekerja di Nobu, ia mulai terlibat dengan program televisi khusus chef. Pada tahun 1999, ia meninggalkan Nobu dan membuka Morimoto Restaurant di Philadelphia pada tahun 2001. Dia sekarang memiliki beberapa restaurant di Chelsea, New York, Mumbai, India, bernama Wasabi dan Restoran Morimoto lainnya di Boca Raton, Florida. Dia juga berpartner dengan pebisnis Paul Ardaji Jr. and Paul Ardaji Sr. pada Asia bistro venture bernama Pauli Moto's. Morimoto memiliki beberapa bisnis lainnya yang masih berkaitan dengan makanan Jepang dan minuman.


Alih bahasa dari: www.wikipedia.com

6/15/2010

Well Known Chef

Masaharu Morimoto (Born on May 26th , 1955 in Hiroshima, Japan) is a well-known Japanese chef, best-known as the third Iron Chef Japanese on the TV cooking show Iron Chef, and an Iron Chef on its spinoff, Iron Chef America. He is also known for his unique style of presenting food.
Morimoto received practical training in sushi and traditional Kaiseki cuisine in Hiroshima, and opened his own restaurant in that city in 1980. Influenced by western cooking styles, he decided to sell his restaurant in 1985 to travel around the United States. His travels further influenced his fusion style of cuisine. He established himself in New York City, and worked in some of Manhattan's prestigious restaurants, including the dining area for Sony Corporation's executive staff and visiting VIPs, the Sony Club, where he was executive chef, and the exclusive Japanese restaurant Nobu, where he was head chef.

While at Nobu he got his start on the Iron Chef television show. Several months after the weekly run of Iron Chef ended in 1999, he left Nobu, eventually opening his own Morimoto restaurant in Philadelphia in 2001. He now has a Morimoto restaurant in the Chelsea in New York City, as well as a restaurant in Mumbai, India, named Wasabi and another Morimoto in Boca Raton, Florida. He also partnered with businessmen Paul Ardaji Jr. and Paul Ardaji Sr. in an Asian bistro venture called Pauli Moto's; the initial branch opened in Tyson's Corner, Virginia but has since closed. Morimoto also owns Morimoto XEX in Tokyo that has a Teppanyaki and a sushi floor. Morimoto XEX received a Michelin star in the recent Tokyo Michelin Guide.
Morimoto currently appears as an Iron Chef in Iron Chef America, a spin-off from the original Japanese Iron Chef series.
Chef Morimoto has also developed a line of specialty beers with Rogue Ales of Newport, Oregon

Source: www.wikipedia.com