"Pesanan catur batik ini tidak hanya datang dari pasar dalam negeri, tetapi juga sudah sampai luar negeri dan mereka sangat menggemari ini, tetapi kami belum bisa memproduksi banyak dan masih terbatas, karena jenis karya ini tidak bisa dikerjakan secara masal. Ini memerlukan ketekunan sebab termasuk barang seni," kata Sumartoyo di bengkel kerja miliknya di desa tersebut, Jumat.
Pesanan catur batik itu datang dari kota-kota besar seperti
Sumartoyo mengatakan setiap bulannya hanya mampu menghasilkan tiga wood chess yang lengkap dengan buah caturnya yang dikerjakan tiga orang.
"Kami sementara ini belum bisa memproduksi banyak karena tenaga kerjanya terbatas dan untuk memenuhi permintaan pasar ini pelan-pelan kami juga baru melatih tenaga untuk membatik itu," katanya.
Menyinggung mengenai masalah bahan
"Kami memilih kayu ini karena di samping mempunyai kualitas batik dan barangnya masih banyak, juga mudah dibatik," katanya.
Untuk masalah harga, ia mengatakan papan catur kecil lengkap dengan buah caturnya harganya Rp325 ribu/setnya, sedangkan ukuran besar satu meter kali satu meter bisa mencapai Rp2,2 juta lebih. Sementara ini yang banyak dipesan ukuran standar.
www.antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar