11/16/2009

Merintis Bisnis Franchise atau Waralaba Teh



Bila kita perhatikan, saat ini bisnis es teh atau Franchise Teh tampaknya laris manis. Kita dengan sangat mudah bisa menemui penjual teh segar seperti di mal, supermarket, pasar tradisional, maupun kantin sekolah.

Dalam kenyataannya, bisnis franchise teh ini memang sangat menjanjikan, karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu banyak serta pasar yang terbuka luas. Bayangkan, rasanya tidak ada yang tidak bisa menikmati teh atau es teh. Banyak yang memilih membeli waralaba atau franchise teh dengan pabrikan teh yang bermerek terkenal.

Dengan membeli waralaba franchise teh, kita menginvestasikan beberapa juta kemudian kita akan mendapat peralatan lengkap, termasuk gerobak yang diberi sentuhan modern. Bahan baku tetap terjamin keberlangsungannya.

Paket usaha franchise teh ini relatif murah karena sebenarnya pemilik merek mendapat keuntungan jangka panjang dari konsumen yang mencoba tehnya dan menjadi konsumen yang loyal dengan menyediakan teh jenis yang sama di rumahnya.

Jadi, dengan kata lain sebenarnya mereka ingin berpromosi dengan cara yang murah dan menguntungkan. Meski sama-sama menjual teh siap saji dalam kemasan gelas yang berisi 340 ml, antara satu merek dan lainnya tetap memiliki perbedaan. Keunikan itu bisa dari soal rasa seperti memiliki aroma teh murni, vanila, melati, lemon sampai ke bentuk dan bahan gelasnya. Umumnya harga jualnya dari Rp 2.500,00 sampai dengan Rp 4.000,00 per gelas, tergantung aroma dan jenis rasanya. Biasanya untuk satu gerobak bisa kembali modalnya dalam satu bulan dengan rata-rata penjualan 150 gelas per hari

Tag line "Teh Siap Saji tanpa Bahan Pengawet" tampaknya menjadi kekuatan pemacu penjualan teh kemasan franchise teh yang diracik di tempat, atau istilah kerennya adalah fresh brew. Minuman teh ini dikemas dalam gelas plastik, umumnya hanya bertahan selama 12 jam sehingga minuman yang tidak terjual harus dibuang karena akan menjadi basi. Kandungan tehnya yang lebih banyak 50% daripada minuman teh botol atau teh kotak juga menjadi pertimbangan konsumen dalam negeri yang terbiasa minum teh.

Model kemasan yang lebih praktis memungkinkan konsumen tak harus mengonsumsi di tempat, karena tidak perlu mengembalikan botol setelah isinya diminum. Mengonsumsi sembari berjalan pun bisa.

Bisnis franchise teh memang sangat menjanjikan karena keuntungannya bisa mencapai 100% untuk penjualan setiap gelasnya. Teh per gelas dijual Rp 2.500,00, padahal modal untuk meracik teh Rp 1.200,00 dengan perincian untuk membeli gelas Rp 600,00, sisanya untuk pengadaan gula, teh, es, dan sedotan. Untuk pedagangnya, pemilik gerobak biasanya mempekerjakan dua orang yang bergantian menjaga untuk melakukan penjualan mulai pukul 10.00 hingga pukul 20.00, sesuai dengan jadwal beroperasi pusat belanja.

Bisnis relatif ringan dan mudah karena kebutuhan modal relatif kecil, yakni berkisar Rp 5 juta. Teknik penyajiannya juga mudah. Tinggal diseduh dan disaring serta hasilnya dimasukkan dalam satu wadah. Ketika konsumen membeli, teh tinggal ditambahkan dengan es. Namun, tantangan terberat dalam bisnis ini adalah mendapatkan lokasi yang tepat untuk berdagang. Kita harus jeli melihat celah tempat berdagang yang paling strategis.

Bila saat ini banyak yang berdagang di pusat perbelanjaan, sebenarnya kita tidak harus membuka di sana. Terpenting adalah kita mendapatkan tempat di mana banyak orang lalu-lalang dan bersedia meluangkan waktu sebentar untuk membeli minuman es teh. Bila ingin lebih memiliki keleluasaan dalam menekan modal maupun menambah keuntungan, kita bisa meracik teh sendiri dan memberikan merek sendiri. Dalam hal ini diperlukan penelitian yang kuat dengan mencoba sendiri berbagai macam ramuan jenis teh sampai kita mendapatkan rasa yang diyakini dapat memuaskan sebagian besar calon pelanggan kita.

pikiran-rakyat.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar