Tampilkan postingan dengan label metode penerjemahan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label metode penerjemahan. Tampilkan semua postingan

3/11/2010

BPPT Luncurkan Penerjemah Sembilan Bahasa Online



Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan sistem penerjemah lisan (Translation Method) berbasis jaringan internet dalam sembilan bahasa Asia Pasifik, yakni bahasa Indonesia, Jepang, China, India, Korea, Thailand, Vietnam, dan Singapura, ditambah bahasa Inggris.

"Jaringan penerjemah ini dikembangkan untuk memudahkan komunikasi antar bangsa," kata Kepala Balai Ipteknet BPPT Dr Hammam Riza di Jakarta.

Alat itu kemudian diperagakan oleh Hammam untuk bercakap-cakap secara online dengan tiga temannya di Jepang (Nakamura), China (Meng), dan India (Arora) yang berbicara dengan bahasa masing-masing.

Percakapan di antara mereka di layar terlihat seperti halnya chatting dengan messenger.

Pada layar komputer tertulis huruf masing-masing bahasa peserta percakapan tersebut. Lalu, dari pengeras suara komputer keluar suara yang menerjemahkan kalimat bahasa asing yang dikirimkan lawan bicara yang berada di negara lain itu.

Menurut Hammam, jika sudah stabil sistem ini bisa dikomersialkan dan di-<>install di laptop, PDA, atau smartphone yang memang telah dilengkapi dengan speaker dan mikrofon.

Ia mengatakan, data bahasa Indonesia yang dikumpulkan untuk menciptakan sistem itu mencapai 20 ribu kalimat, dengan sekitar 3.000-an kata kamus (leksikan), khususnya di bidang turisme.

Ada tiga teknologi yang digunakan dalam penerjemahan (Translation Method) itu, yakni, pengenal suara (ASR), mesin penerjemah (MT), dan pensintesa suara (SS) serta perangkat interkoneksi berupa Speech Translation Markup Language (STML) web server.

Jaringan itu disusun oleh konsorsium "Asian Speech Translation Advanced Research Consortium" (A-STAR). Dalam konsorsium itu, Indonesia diwakili BPPT, Jepang (NICT/ATR), Korea (ETRI), Thailand (NECTEC), China (NLPR-CASIA), India (CDAC), Vietnam (IOIT) dan Singapura (I2R).

Ke-8 lembaga itu bekerja sama menggabungkan korpus bahasanya masing-masing, menciptakan sistem pengenalan suara, mesin penerjemah, pesintesa suara, membangun modul web service penerjemah bahasa dan menciptakan standar dan format data dan menghubungkannya melalui jaringan internet.

Sementara itu, Koordinator Pusat Sumber daya Open source BPPT Oskar Riandi mengatakan, pihaknya juga sudah membuat prototype mesin perisalah yang mampu membuat bahasa lisan menjadi bahasa tulisan.

"Sistem ini bisa menggantikan peran notulensi, mengubah pembicaraan menjadi suatu teks tertulis," katanya sambil menambahkan bahwa mesin sejenis ini sudah ada di Jepang, tapi yang dimiliki BPPT merupakan yang pertama di Indonesia.

kapanlagi.com

10/20/2009

Penerjemah Bahasa Dengan Metode Terjemahan



Metode terjemahan (translation methods) adalah metode yang banyak dipakai dalam pengajaran bahasa asing. Prinsip yang dijadikan landasan dalam metode ini adalah bahwa penguasaan bahasa asing yang dipelajari itu dapat dicapai dengan jalan latihan-latihan terjemahan dari bahasa yang diajarkan ke dalam bahasa ibu murid atau sebaliknya. Latihan-latihan terjemahan ini merupakan latihan-latihan utama dalam metode ini.

Metode terjemahan (
translation methods) terutama ditujukan untuk bahasa tertulis. Bukan untuk bahasa lisan. Oleh karena itu. Latihan-latihan untuk penguasaan bahasa lisan tidak terdapat dalam metode ini. Dengan demikian tujuan yang dapat dicapai dengan translation method ini hanya terbatas pada membaca, mengarang dan terjemahan, sedangkan kemampuan berbicara diabaikan.

Segi-segi yang menguntungkan dalam translation method ini adalah

1) metode ini praktis. Dapat dipakai pada setiap jenis dan keadaan sekolah, tidak memerlukan banvak tenaga dan biaya. Guru yang mengajarkannya tidak perlu terlatih betul dalam bahasa yang diajarkannya itu. Guru
linguist translation tak perlu menguasai betul ucapan tata bahasa dan vokabuler bahasa yang diajarkannya itu. Tang perlu dikuasainya hanyalah teks yang akan dipergunakannya. Metode ini mudah dilaksanakan dan dapat dipakai dalam kelas yang jumlah muridnya besar dalam pengajaran bahasa asing tampaknya metode ini banyak sekali terpakai, dan di indonesia tampaknya metode ini masih banvak terpakai dewasa ini (sworn translations).

2) dalam tempo yang cepat guru
linguist translation dapat menanamkan pengetahuan tentang kata-kata. Hal ini dimungkinkan oleh pemakaian bahasa ibu murid dalam hampir setiap situasi pengajaran. Dengan jalan memberikan terjemahan. Memberikan penjelasan-perjelasan dan batasan-batasan dalam bahasa ibu murid tentang bahan yang diajarkan itu dapatlah dihindarkan pemborosan waktu dan tenaga yang tak perlu

3) pembelajar dapat segera menguasai arti kata-kata yang diajarkan dan kebingungan pembelajar terhadap arti kata-kata dan aturan-aturan tata bahasanya dapat dicegah (
sworn translations). Oleh karena latihan membandingkan kedua bahasa itu. Maka kesalahan-kesalahan pemakaian bahasa bagi pembelajar dapat dihindari.

massofa.wordpress.co