Tampilkan postingan dengan label jasa percetakan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jasa percetakan. Tampilkan semua postingan

2/22/2010

Bisnis Foto Copy Tetap Menjanjikan



Jika Anda menemukan lokasi yang berada di dekat sekolah atau universitas, sepertinya cocok sekali jika menjalankan usaha foto copy. Namun sebelum memutuskan usaha tersebut, cobalah melakukan riset kecil-kecilan. Pada saat jam sekolah atau kuliah, coba perhatikan seberapa sering mereka melakukan aktifitas foto copy.

Setelah itu ada berapa tempat foto copy yang ada di sekitar sekolah atau universitas tersebut. Jika tempat foto copy dan Mesin Foto Copy yang sudah ada selalu ramai, itu artinya pasar masih terbuka. Lakukan hal yang sama dengan usaha rental komputer. Kemudian cobalah evaluasi hasil riset tadi, mana yang paling dibutuhkan pasar.

Cek berapa harga yang mereka harapkan dan seberapa cepat pelayanan yang bisa dilakukan. Apakah perlu membeli juga mesin press/laminating, atau cukup foto copy dan jilid saja.

Jangan lupa juga persiapan modal cadangan dan supplier. Terutama untuk barang yang banyak terpakai/terjual seperti ATK, kertas, toner/tinta, dan lainnya. Pastikan anda mendapatkan supplier yang baik dan pasokan yang cukup.

Jangan sampai usaha sudah ramai tapi sering kehabisan stock karena perlu beberapa hari untuk mendapatkan barang. Hal ini bisa membuat konsumen lari ke pesaing anda. Setidaknya beberapa hal diatas pernah dilakukan oleh Iliyesman, pemilik fotocopy ARTIM.

Foto copy ARTIM selalu menjaga mutu dari semua jasa yang dia jual kepada konsumen, cepat, tepat, rapi dan memuaskan. Semua faktor itu yang selalu mereka jaga guna untuk memuaskan para konsumen.

Agar mutu pelayanan terkontrol, semua proses produksi foto copy ARTIM di tangani secara terstruktur. Semuanya dikerjakan di ruko berukuran 4m x 4m. Bahan baku untuk memenuhi semua kebutuhan foto copy ini sudah di suplai dari beberapa agen yang bekerjasama dengan mereka.

Iliyesman memiliki beberapa stategi untuk tetap eksis di dunia foto copy. Caranya adalah memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen, menjaga kualitas dan mutu dari apa yang meraka jual, menjaga kerapian dan keindahan dari setiap order dari mereka.Menurut Iliyesman sang empunya ARTIM, usaha ini sangat memiliki prospek cerah untuk jangka waktu yang lama, akan tetapi harus juga mengimbangi dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang. Untuk itu dia berencana akan membuka rental komputer juga di ruko tersebut, dan memanfaatkan Mesin Foto Copy sebagai printernya.

Dia juga mengimbuhkan semua pesaing datang dari semua foto copy yang ada di Yogya, terlebih lagi fotocopy yang buka di sepanjang selokan mataram, bersaing secara sehat, dan dia percaya rezeki orang itu sendiri- sendiri. “Kalo kita mau berusaha dengan giat dan pantang menyerah pastilah Allah SWT akan memberi setimpal dengan apa yang kita usahakan”, kata dia.

bisnisukm.com

2/08/2010

Melihat Proses Cetak dan Desain



Kami sangat menyadari bahwa tuntutan kualitas menjadi kebutuhan klien Anda, untuk menjawab kebutuhan tersebut tentu ada jaminan proses dari prepress sampai dengan penjilidan dengan Mesin Jilid.

Pracetak (prepress)

Prepress adalah semua proses digital untuk menyiapkan desain cetak dengan menggunakan perangkat alat elektronik (komputer, baik PC maupun Apple Macintosh) dimulai dari input data - sampai finishing atau Final Art.

Dari survey di atas kita lihat fakta bahwa banyak sekali kesalahan pada pencetakan karena karena Prepress yang tidak benar (Mesin Jilid). Hal itu terjadi di Amerika, yang merupakan negara dimana industri ini sudah maju. Bagaimana di Indonesia?.....

Berikut ini sedikit keterangannya:

1. Missing or incorrect fonts. Hal ini terjadi apabila kita memilih efek font yang tidak terdefinisi oleh printer postscript. Atau font yang digunakan tidak ikut dicopy ke disk saat di bawa ke percetakan (apabila kita mendesain sendiri halaman publikasi-kemudian dikirim ke percetakan), sedangkan di percetakan font tersebut tidak tersedia.

2. Missing/incorrect trappings. Hal ini disebabkan saat mendefisikan trapping tidak sesuai dengan spesifikasi cetak. Di software PageMaker bisa dilihat dari File Preferences Trapping preferences.

3. File defined with incorrect colours. Karena unsur warna yang digunakan monitor (komputer) berbeda dengan unsur warna cetak (percetakan) maka sering terjadi hasil cetak yang meleset warnanya. Hal ini harus kita pahami, karena komputer menggunakan unsur warna sinar Red, Green, Blue (RGB). Sementara percetakan menggunakan unsur warna tinta Cyan, Magenta, Yellow, Black (CMYK). Jadi kita harus menggunakan warna CMYK apabila kita ingin membuat publikasi cetak.

4. Scans supplied in wrong file format. Publikasi cetak biasanya menggunakan format file .TIFF atau .EPS untuk gambar. Sehingga kalau Anda mendefinisikan File gambar Anda ke JPEG atau GIF dan lainnya untuk keperluan cetak, maka warnanya tidak akan sesuai dengan hasil cetak dan kualitas pixel (unsur terkecil dari gambar digital) akan rusak.

5. Incorrect page setting or Page Set-up. Jangan membuat setting halaman lebih besar dari kebutuhan cetak. Misalnya untuk publikasi ukuran kertas A4 timbal balik, Anda menggunakan ukuran kertas A3 yang Anda bagi menjadi dua. Gunakan set-up halaman sesuai ukuran yang diperlukan.

6. Graphic not linked. Walaupun Anda sudah memasukkan gambar Anda ke dalam halaman publikasi yang Anda desain di PageMaker atau QuarExpress, Anda tetap harus mengcopy file gambar Anda ke dalam disk yang Anda kirim ke percetakan. Atau kalau Anda bekerja dipercetakan, jangan menyimpan gambar di folder lain dari file publikasi.

7. Incorrectly defined or undefined bleed. Bleed adalah batas pemotongan kertas, sehingga kalau tidak didefinisi, maka hasil cetak akan meleset dari ukuran yang diperkirakan.

8. No laser proof supplied. Sebelum dicetak, kita harus melakukan proofing untuk mengetahui contoh hasil cetak nantinya. Nah, kalau kita mencetak hasil proofing dengan menggunakan printer selain printer laser, biasanya hasilnya akan meleset dari perkiraan.

9. Missing graphics. File gambar yang tampil di halaman publikasi terhapus atau tidak tercopy pada folder yang sama dengan file publikasi.

10. Resolution too high or too low in scans supplied by customer. Resolusi adalah tingkat kecerlangan (banyaknya titik pixel per inchi) pada gambar.

sunardipw.blogspot.com

12/08/2009

Kiat Memulai Usaha Percetakan

Percetakan adalah salah satu jenis usaha yang cantik dan baik untuk dilirik :)

Mengapa saya berpendapat demikian?

Karena dari pengamatan saya selama ini, walaupun semakin hari orang yang membangun bisnis percetakan semakin bertambah, tetapi konsumen atau pasarnya juga semakin terbuka lebar, sehingga hal tersebut merupakan sebuah peluang usaha yang sangat besar.

Coba kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, kemanapun dan dimanapun kita arahkan pandangan, pasti hampir semua produk atau barang hasil dari percetakan akan selalu ada, misalnya: buku-buku, nota/faktur yang biasa kita peroleh sewaktu belanja di toko atau supermarket, kwitansi, dus-dus kemasan makanan atau kemasan barang-barang lainnya, tas jinjing (hand bag/shopping bag), kartu nama, kartu undangan, kalender, hang tag atau label, kop surat, amplop, sticker, poster, ID card, brosur, leaflet, company profil, majalah, bulletin, tabloid, spanduk, reklame dan lain sebagainya.

Percetakan juga merupakan jenis usaha yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang tidak mempunyai modal peralatan Mesin Percetakan. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali percetakan-percetakan yang mempunyai peralatan mesin percetakan yang menyediakan jasa makloon untuk orang-orang yang tidak mempunyai peralatan, dengan biaya yang relatif rendah (harga rekanan). Bahkan jika seseorang telah berpengalaman dalam jenis usaha ini, maka tanpa modal uang (modal dengkul) sekalipun… usaha ini bisa dilakukan.

Bagi Anda yang tertarik dan berminat untuk menekuni usaha percetakan, maka beberapa cara dalam pengerjaan cetak ini bisa menjadi pilihan Anda:

* Pengerjaan dengan Mesin Percetakan offset

* Pengerjaan dengan teknik sablon

* Pengerjaan dengan teknik digital printing

* dan sebagainya.

Dan biasanya keuntungan yang didapat lumayan juga lho…!

Selamat mencoba, semoga bermanfaat…!!!

rumahcahaya.com

12/07/2009

Tips Memulai Bisnis Desain dan Percetakan Modal NOL


Memulai bisnis desain dan Bisnis Percetakan tidak sesulit yang diduga oleh banyak orang. Bisnis ini lebih bersifat jasa daripada produksi, kecuali Anda memulainya dengan membeli mesin cetak sendiri.

Modal awal yang dibutuhkan untuk menjadi pengusaha desain dan bisnis percetakan adalah relasi, ketekunan dan keseriusan, management waktu, dan pelayanan pelanggan. Anda dapat memulai bisnis percetakan ini dengan modal uang Nol, cukup memanfaatkan asset yang Anda miliki, seperti sepeda motor, komputer dan handphone.

Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini adalah :

1. Mencari supplier kertas, seperti toko kertas, minta katalog contoh kertas beserta harga-harganya

2. Mencari perusahaan percetakan yang menerima jasa makloon (menerima ongkos cetak), tanyakan berapa tarif cetak perwarna, atau per proyek, mintalah informasi sedetail-detailnya tentang proses cetak, dan hal-hal yang mempengaruhi harga dan kualitas.

3. Mencari supplier pra cetak, seperti film separasi warna dan pembuatan plat cetak, pelajari tarif2 nya, dan spesifikasi file komputer yang dapat mereka terima, apakah mereka bisa menerima file output dari CorelDraw, Adobe Ilustrator, Freehand, dsb... Pelajari juga tarif2 nya.

4. Mencari perusahaan jasa desain, yang menerima order desain atau setting layout, kecuali Anda memiliki skill desain dan layout serta memiliki perangkat komputer dan printer sendiri.

5. Beli buku-buku desain, contoh2 desain brosur, logo, dsb.. sebagai ilustrasi buat calon pelanggan, sehingga mereka bisa menemukan style yang mereka inginkan, untuk kemudian kita kembangkan sendiri sesuai harapan pelanggan.

6. Belajarlah berhitung harga cetak seteliti mungkin sehingga harga jual bisa sangat bersaing.

Proses Kerja bisnis ini :

1. Pelanggan menceritakan kebutuhannya, harapannya dan spesifikasi benda cetaknya.

2. Anda membuat draft desain awal, mintakan persetujuan pelanggan, umumnya pelanggan meminta beberapa alternatif sehingga mereka dapat memilih.

3. Setelah draft desain awal disetujui, kembangkan desain tersebut sehingga layak untuk diproduksi'

4. Print final desain untuk mendapat persetujuan pelanggan, pastikan tidak ada kesalahan pengetikan dan gambar, pastikan pelanggan menandatangani proof desain tersebut, hal ini diperlukan jika terjadi komplain dari pelanggan dikemudian hari.

5. Copy file desain menggunakan flash disk, kirim kepada perusahaan percetakan (jika mereka memiliki semua prangkat pra cetaknya), atau kirim kepada peruasahaan pra cetak, separasi film warna dan plat.

6. Beli kertas sesuai spesifikasi yang diminta pelanggan, minta kepada toko kertas untuk memotong kertas sesuai dengan final output yang diinginkan ditambah margin untuk percetakan

7. Bawa kertas yang sudah Anda beli beserta film separasi warna dan plat cetak kepada percetakan, buat tanda terima dan perintah kerja, termasuk masalah harga dan janji tanggal penyelesainnya.

Persaingan Bisnis Percetakan dan desain sudah sangat banyak, namun jangan khawatir, rezeki Anda Allah Ta'ala yang menentukan, Anda hanya diperintahkan untuk berusaha dengan memperbaiki mata pencaharian dan bertakwa, agar rezeki turun.

pengusahamuslim.com

11/19/2009

Resiko Dalam Bisnis Percetakan



Untuk memulai usaha Percetakan Jakarta ini dapat menggunakan gedung minimum 50-100 meter persegi dengan biaya sewa Rp 7,5 juta-Rp 15 juta per tahun. Letak gedung usaha percetakan Jakarta sebaiknya di pinggir jalan agar dapat dilihat berbagai pihak, terkecuali target pasarnya sangat berbeda. Apabila pesanan sudah banyak, maka pengusaha dapat menggunakan ruko dengan sewa Rp 75 juta per tahun.

Pengusaha juga harus mempunyai pegawai rendahan, minimum satu orang, dengan gaji sebesar biaya UMR. Tugas mereka mengantarkan barang dan merapikan hasil cetakan. Biaya listrik dan air tergantung pemakaian. Pengusaha percetakan Jakarta minimum membayar listrik sebesar Rp 500.000 per bulan.

Dalam memproses cetakan, pengusaha percetakan Jakarta membutuhkan tinta cetak, flat, dan buruh yang biayanya sekitar 10 persen dari nilai produksi. Secara kasar perhitungan hasil cetakan, ongkos cetak secara rata-rata Rp 10 per lembar. Jika menambah satu warna, maka tambahan biaya sekitar Rp 10. Sebagai bahan cetakan, minimal adalah kertas HVS 70 gram yang harganya Rp 50-Rp 55 per lembar. Jika memakai HVS 80 gram, maka biayanya Rp 60 per lembar.

Biaya pokok produksi telah ***raikan, selanjutnya harga jual produk cetakan dinilai dengan harga pokok produksi ditambah margin yang diinginkan. Pengusaha percetakan biasanya mengambil margin 25 persen, tetapi bisa lebih kecil apabila pesanan cetakan semakin banyak.

Pemasaran bisnis percetakan Jakarta dapat dimulai dengan mencetak keperluan kantor sehingga dapat melakukan penawaran ke kantor-kantor. Teman terdekat sebagai pelanggan pertama dapat dipergunakan. Namun, banyak juga pengusaha yang mengejar cetakan dari departemen karena sekali mencetak pesanan sangat banyak. Hubungan baik dengan berbagai pihak sangat diperlukan untuk mendapatkan pesanan besar.

Uraian sebelumnya memberi gambaran bahwa apabila ingin memulai usaha percetakan Jakarta ini dapat dilakukan dengan modal Rp 75 juta. Pengusaha harus bekerja keras dalam satu atau dua tahun pertama, terutama untuk mendapatkan pelanggan. Risiko utama bisnis ini adalah tidak adanya pelanggan. Kualitas produk harus diperhatikan pengusaha percetakan Jakarta supaya pelanggan semakin banyak. Selamat berinvestasi dan berbisnis.

bisnisukm.com

10/21/2009

Bisnis Percetakan di Tengah Arus Digitalisasi



Makin mudah dan murahnya teknologi cetak digital dengan printer warna dan laminating dock membuat usaha Percetakan Jakarta makin mudah dilakukan. Siapa pun bisa membuka usaha percetakan ini asal punya koneksi dan segmen pasar yang jelas.

Namun, sesaknya persaingan usaha percetakan Jakarta tak membuat Elik Ragil surut langkah. Berbasis pada pemasaran online di situs multiply, pemuda 27 tahun ini mampu bertahan menghidupkan bisnis percetakannya di bawah bendera Sahabat Printing percetakan Jakarta.

"Selama masih ada acara, prospek bisnis percetakan masih ada. Walaupun hanya untuk sampul CD semata," ujar Elik optimistis.

Awalnya, jebolan fakultas sejarah Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka ini hobi membuat sablon kaos. Lama kelamaan, tak hanya kaos yang disablonnya. Aneka poster dan spanduk pun turut digarapnya.

Dari usaha percetakan Jakarta yang dirintis sejak tahun 2003 tersebut, Elik kemudian memantapkan diri membuka usaha percetakan kertas. Karena waktu itu, belum banyak pemain terjun ke usaha tersebut sementara permintaan pelanggannya membeludak. Dengan modal Rp 13 juta, Elik membeli mesin cetak dan merekrut dua karyawan. Usaha cetak Elik memfokuskan diri ke cetak poster, undangan pernikahan dan cetak buku katalog atau brosur.

Lantaran desain dan kualitas cetak percetakan Jakarta Elik bagus, berbagai perusahaan seperti anak perusahaan Trakindo, Ford cabang Jakarta Pusat , serta Antara sering memakai jasanya. "Saya servis mereka dengan hasil cetak dan waktu cetak yang singkat serta harga yang kompetitif," ujar Elik.

Cara kerja percetakan Jakarta Elik sangat sederhana. Elik tinggal menyodorkan desain cetakannya kepada kliennya serta menyodorkan kertas apa yang diminta kliennya. Lantas, untuk film cetakan dibuat di tempat lain dengan sistem rekanan. Terakhir, kertas dicetak di rekanan cetak Elik.

Dengan cara kerja percetakan Jakarta seperti itu, Elik bisa menghemat ongkos produksi serta tetap mampu menggaji lima karyawannya. Serta, mampu berbagi rejeki dengan rekanan-rekanannya.

Untuk cetak poster warna, sekali pesan minimal 500 lembar poster. Harganya dipatok Rp 3500 per lembar A3. Dari cetak poster, Elik emndapat keuntungan Rp 2500 per lembar.

Untuk undangan, pemesanan minimal 150 lembar. Harganya mulai dari Rp 1000 sampai Rp 15.000 per lembar. Sementara untuk buku katalog atau brosur, harganya Rp 12.500 per 30 lembar ukuran separuh A4. Minimal ordernya 500 buku. Dari buku dan undangan, Elik mendapat margin sekitar 30%.

Elik mengaku, ketika teknologi cetak percetakan Jakarta masih susah, saban hari dengan mudah dia mendapatkan sekitar empat pesanan sehari. Sekarang, ketika teknologi cetak makin murah dan mudah, mendapat dua pesanan saja sudah bagus.

Maka, Elik menyiasati penurunan bisnisnya dengan mempromosikan diri lewat internet. Dari situ, pesanan banyak mengalir. Agar lebih menarik minat calon pelanggan, Elik memberlakukan penawaran khusus tanpa uang panjar.

"Kita tinggal datangi calon klien dan presentasi harga di depan mereka," ujarnya. Sayangnya, promosi Elik masih sebatas daerah Jabodetabek dan Bandung.

kontan

10/06/2009

Usaha Percetakan Printing Alquran Banjir Order

Ramadan, selain bulan yang penuh berkah karena menjadi ajang untuk menghapus dosa-dosa kita setahun sebelumnya,ternyata juga mendatangkan rejeki bagi sebagian umat Islam. Salah satunya adalah pengusaha Digital Printing Offset percetakan Alquran.

Husin Nabha salah seorang pengusaha Digital Printing Offset percetakan Alquran di Jalan Panggung 90 Surabaya mengatakan masuknya bulan Ramadan biasanya akan diikuti dengan kenaikan permintaan Al Quran. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya bisa mencapai lima kali lipat. Pada hari biasa Husni mengaku mencetak Alquran sebanyak 1.000 eksemplar. Namun masuk bulan Ramadan ini Husni meningkatkan jumlah produksi Digital Printing Offset hingga 5 ribu eksemplar.

"Kebutuhan Alquran menjadi meningkat karena mungkin banyak orang yang menyumbangkan Alquran untuk masjid-masjid atau tempat pendidikan Alquran (TPA). Bahkan kemarin saya menerima pesanan 5.000 Alquran dari salah seorang bupati," kata Husni.

Berbekal empat mesin cetak Digital Printing Offset manual merek Heidelberg buatan Jerman tahun 1970-an Husni sudah menjalani bisnis percetakan sejak 1982. Kata Husni, bisnis percetakan Alquran ini adalah bisnis Digital Printing Offset yang tahan banting. Meski tak bisa dikatakan mendatangkan untung yang banyak, tapi bisnis Digital Printing Offset percetakan Alquran dianggap dapat menutup kebutuhan sehari-hari.

Selain Husni masi ada lagi sekitar empat Digital Printing Offset percetakan Alquran di Jalan Panggung ini. Sekedar diketahui Jalan Panggung Surabaya ini memang kota tuanya Surabaya dan kebetulan berdekatan dengan makam Sunan Ampel Surabaya.

ramadan.okezone.com

10/01/2009

Akibat yang Muncul dalam Bisnis Percetakan

Memulai usaha ini dapat menggunakan gedung minimum 50-100 meter persegi dengan biaya sewa Rp 7,5 juta-Rp 15 juta per tahun. Awal menjalankan bisnis percetakan Jakarta tidak masalah walaupun di Jakarta biaya lebih mahal. Letak gedung usaha sebaiknya di pinggir jalan agar dapat dilihat berbagai pihak, terkecuali target pasarnya sangat berbeda. Apabila pesanan sudah banyak, maka pengusaha dapat menggunakan ruko dengan sewa Rp 75 juta per tahun.

Pengusaha juga harus mempunyai pegawai rendahan, minimum satu orang, dengan gaji sebesar biaya UMR. Tugas mereka mengantarkan barang dan merapikan hasil cetakan. Biaya listrik dan air tergantung pemakaian. Pengusaha minimum membayar listrik sebesar Rp 500.000 per bulan.


Dalam memproses cetakan, pengusaha membutuhkan tinta cetak, flat, dan buruh yang biayanya sekitar 10 persen dari nilai produksi. Secara kasar perhitungan hasil cetakan, ongkos cetak secara rata-rata Rp 10 per lembar. Jika menambah satu warna, maka tambahan biaya sekitar Rp 10. Sebagai bahan cetakan, minimal adalah kertas HVS 70 gram yang harganya Rp 50-Rp 55 per lembar. Jika memakai HVS 80 gram, maka biayanya Rp 60 per lembar.


Biaya pokok produksi telah dijelaskan, selanjutnya harga jual produk cetakan dinilai dengan harga pokok produksi ditambah margin yang diinginkan. Pengusaha percetakan biasanya mengambil margin 25 persen, tetapi bisa lebih kecil apabila pesanan cetakan semakin banyak.


Pemasaran bisnis dapat dimulai dengan mencetak keperluan kantor sehingga dapat melakukan penawaran ke kantor-kantor. Teman terdekat sebagai pelanggan pertama dapat dipergunakan. Namun, banyak juga pengusaha yang mengejar cetakan dari departemen karena sekali mencetak pesanan sangat banyak. Hubungan baik dengan berbagai pihak sangat diperlukan untuk mendapatkan pesanan besar. Tidak terkecuali
percetakan Jakarta karena itu penting sekali.


Uraian sebelumnya memberi gambaran bahwa apabila ingin memulai usaha ini dapat dilakukan dengan modal Rp 75 juta. Pengusaha harus bekerja keras dalam satu atau dua tahun pertama, terutama untuk mendapatkan pelanggan. Risiko utama bisnis ini adalah tidak adanya pelanggan. Kualitas produk harus diperhatikan pengusaha supaya pelanggan semakin banyak. Selamat berinvestasi dan berbisnis.