7/29/2010

Cara Hidup Sehat: Waktu, Komunikasi dan Makanan

Oleh: Ratih

Sadarkah kita akan kesehatan pribadi? Jawabannya bisa beragam disertai dengan tindakan aktif ataupun pasif dari kita dalam menjaga kesehatan. Tak disangka, perhatian orang pada kesehatan pribadi tergantung dari konsep waktu, cara berkomunikasi dan tentu saja makanan yang disantapnya sehari-hari. Tak banyak orang yang menyadari bahwa pandangan hidup soal waktu dan cara berkomunikasi menjadi poin pula dalam pembahasan soal kesehatan tubuh. Orang banyak membicarakan soal makanan semata. Maka, secara singkat tulisan ini membahas mengapa waktu dan komunikasi juga penting.

Budaya menghargai waktu memang berbeda-beda dari tiap masyarakat. Bagi masyarakat Asia, kebanyakan hidup untuk hari ini sehingga mereka lebih suka melakukan banyak hal dalam satu waktu. Sementara budaya Amerika memiliki konsep waktu jauh ke depan. Sehingga mereka fokus melakukan satu hal setiap waktu. Budaya Amerika menekankan pada rutinitas demi kesehatan jangka panjang. Sementara budaya Asia lebih menekankan pada kegiatan variatif serta kenal dengan konsep takdir. Sehingga soal kesehatan bukan semata tanggung jawab pribadi melainkan ada peran Tuhan yang terlibat didalam setiap unsur kehidupan kita. Di dunia barat, penemuan yang lebih mutakhir dalam teknologi kesehatan memungkinkan mereka melakukan medical check up rutin. Sehingga cara mereka menjaga kesehatan lebih ke arah bio medical secara kimiawi teknis.

Cara berkomunikasi yang berbeda juga turut berpengaruh pada cara menjaga kesehatan. Komunikasi terbuka budaya Amerika memungkinkan mereka memiliki hubungan informal yang dekat dalam setiap situasi. Sehingga setiap masalah mudah dicari solusinya, tanpa dipendam dalam hati yang biasanya menjadi penyebab stres yang berpengaruh pada kesehatan tubuh. Sementara pada budaya Asia, lebih formal kecuali hubungan dengan keluarga amat dekat. Tentu saja, hubungan yang dekat dengan anggota keluarga ini melahirkan budaya jaga kesehatan yang berbeda pula. Konsep reinkarnasi yang dikenal pada beberapa masyarakat Asia menyebabkan anggota keluarga kurang perhatian bila anggota keluarganya yang lain menderita sakit.


Terkecuali, uniknya di Indonesia kita mengenal jamu yang dapat dikatakan salah satu cara jaga kesehatan secara rutin demi kebaikan di masa yang akan datang. Hubungan dengan anggota keluarga juga dekat. Bisa dikatakan Indonesia memiliki budaya menjaga kesehatan yang cukup baik bila menilik dari budaya minuman jamu tersebut. Jadi sebenarnya nenek moyang kita cukup kenal dengan konsep waktu orientasi masa depan.


Makanan yang kita konsumsi juga cukup sehat. Misalnya saja, gado-gado yang meruapakan campuran dari telur dan sayuran yang ditaburi sambal kacang yang khas. Gado-gado, makanan favorit khas Indonesia ternyata mampu membawa nama Indonesia dalam kancah internasional. Tak disangka, gado-gado menjadi juara pertama dalam lomba masak internasional (Liotorale Flegreo Nel Mondo) 2010, yang digelar di Napoli, Italia, Rabu (28/7). Paula Astrid Unu sebagai juru masak memenangkan sajiannya dalam kategori tampilan sajian estetika. Tentu saja dengan adanya penghargaan ini, tak usah merasa minder bila menyebut gado-gadi sebagai makanan favorit. Sebab, selain memang termasuk makanan sehat, gado-gado juga berprestasi kaliber internasional.

Jadi, bila anda ingin hidup sehat, perbaikilah konsep waktu, cara berkomunikasi dan makanan anda tentu saja.



See also: Table 8, Loewy


Tidak ada komentar:

Posting Komentar