1. Sebelum memulai usaha hal terpenting adalah pemahaman konsep produk atau jasa. Kita harus memahami teknis produksi, pasar, dan prospek (mulai dari lingkungan yang terkecil sampai terbesar).
2. Membuat visi dan misi bisnis. Tujuannya, agar focus menjalankan usaha cth usaha jual pakaian. Sering sekali suatu usaha jatuh bangkrut saat berkembang, sebabnya tak focus terhadap pengembangan perusahaan tapi terlalu banyak mencoba mengembangkan uasaha lain.
3. Mempunyai mental tahan banting, pikiran positip, dan mau belajar. Sikap tak mudah menyerah, mau belajar, dan melihat permasalahan secara positip membuat tak mudah putus asa dalam memulai usaha atau mampu membaca peluang uasaha.
4. membuat perencanaan dan strategi usaha yang efektif. Umumnya, kekagalan usaha kecil dan menengah disebabkan tak adanya atau kurang efektifnya perencanaan. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, proyeksi kenaikan harga, dan aspek lainnya dalam perencanaan usaha haruslah akurat sesuai realitas pasar atau praktik industri. Perhitungan harus dibuat secara tepat, karena akan membantu menghitung secara secara akurat kebutuhan modal, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia, dan komponen pendapatan usaha cth usaha barang langka. Pemahaman yang baik atas hal ini juga membantu untuk mengindentifikasi potensi resiko bisnis, menajemen dan keuangan.
5. Bekali diri dengan pengetahuan dasar manajemen, dan organisasi atau system. Karena, setiap usaha dari yang paling terkecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran aksesoris kendaraan, produksi, distribusi, dan penjualan. System menajemen yang buruk akan mengakibatkan pembengkakan biaya yang tidak perlu, pekerja tak produktif, jobdis pekerjaan tidak jelas, koordinasi, dan komunikasi antar pegawai tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat.
6. Kreaktif dan punya jiwa kepemimpinan. Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan banyak mengalami permasalahan dan krisis.banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreaktivitas dan jiwa kepemimpinan. Kreaktivitas seperti ’ berpikir diluar kebiasaan umum ’ atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi kreaktif akan sangat membantu semua permasalahan usaha. Jiwa kepemimpinan berperan penting ketika perusahaan dalam keadaan krisis, sehingga membuat setiap pegawai tak panik, menjadi tempat terakhir solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar