Tampilkan postingan dengan label spare part. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label spare part. Tampilkan semua postingan

6/09/2010

Rahasia Sukses Dibalik Modifikasi Mobil Bekas


Beberapa tips di bawah ini agar menghasilkan tunggangan modifikasi yang tak mengecewakan.

1. Rencana

Langkah pertama untuk memodifikasi mobil adalah menggunakan jasa modifikator yang sudah terbukti reputasinya. Dengan pihak yang sudah lebih berpengalaman seperti ini, Anda bisa mencurahkan rancangan awal modifikasi mobil yang diinginkan.

Selanjutnya, desainer ini pasti akan memberi masukan berguna soal warna, jenis ban, interior, dan hal-hal yang berhubungan lainnya.

2. Budget

Setelah punya bayangan seperti apa mobil Anda inginkan, maka sekarang saatnya mengintip isi dompet. Pastikan seberapa besar dana yang Anda alokasikan untuk modifikasi mobil.

Riset terlebih dulu berapa harga spare part dan waktu yang dibutuhkan untuk modifikasi mobil. Bila Anda memilih menggunakan jasa profesional, maka pastikan Anda sudah memasukan budget tambahan untuk honor.

3.Menemukan mobil yang tepat

Setelah memastikan budget Anda cukup, sekarang cari mobil bekas yang layak menerima polesan. Semakin sedikit karat dan kerusakan, semakin dompet Anda berteriak senang.

Namun yang paling penting, pastikan Anda sudah riset lebih dulu soal mobil itu. Paling tidak Anda tahu tahun pembuatan dan spesifikasi yang mengikutinya.

4. Daftar Spare Part

Setelah belanja berbagai spare part, ada baiknya Anda susun daftar belanjaan tersebut. Catat dimana saja Anda simpan barang-barang itu supaya Anda tak membeli barang yang sama dua kali.

Jangan lupa pula tandai bila spare part tersebut sudah melekat di mobil kesayangan.

5. Kikis Cat

Ada beberapa metode yang disarankan beberapa bengkel modifikasi mobil ternama untuk pengikisan cat. Yang paling sering digunakan adalah media blasting yang membuat mobil Anda kembali ke warna asli abu-abu.

Bisa juga menggunakan soda blasting, yang menggunakan baking soda dalam tekanan tinggi. Hasil dari soda blasting ini mobil terlihat bersih, mengkilap 'fresh from the factory'.

Metode terakhir adalah celupan asam. Dimana mobil akan dicelupkan dalam satu kolam penuh asam untuk memudarkan cat.

6. Cat Baru

Setelah mobil Anda 'telanjang' sudah saatnya Anda menghubungi tukang cat berpengalaman. Referensi bisa Anda cari lewat bengkel dan toko terkenal yang sudah sering menyediakan jasa tukang cat seperti itu.

7. Mesin

Sementara mobil Anda dicat, sudah waktunya berbelanja hal yang penting dan paling mahal. Mesin.

Pastikan mesin yang Anda pilih sesuai dengan power plant yang Anda inginkan. Selanjutnya silahkan mencari mesin dengan harga terbaik sesuai jenisnya.

8. Rem dan Suspensi

Pencarian mesin bisa dibarengi dengan mencari sistem suspensi yang cocok. Ingat lebih baik menghabiskan banyak uang untuk dua hal tersebut saat ini, karena dijamin tahan lama.

Dibanding Anda mencari bahan murah tapi cepat rusak. Cocokan pula jenis dan tipe ban dengan rem pilihan Anda.

9. Detail

Setelah semua terpasang, sedikit lagi Anda akan bisa menikmati mobil baru tapi lama tersbut. Tapi Anda musti ingat detail yang selalu menangkap perhatian orang, interior dan eksterior.

Pada bagian luar jangan terlalu banyak memainkan warna, karena kemungkinan hasilnya malah mengecewakan dan tak sedap dipandang mata.

Pilihlah warna dan tekhnik sapuan yang tepat karena disitulah letak 'wow' faktornya. Begitu pula bagian dalam, jangan sampai menjatuhkan nilai cantik yang sudah susah payah dibangun bagian luar.

10. Selamat menikmati mobil baru Anda.

http://otomotif.vivanews.com/

Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis

6/01/2010

Spare Part Alat Berat

Seperti kendaraan commercial, harga alat berat dan spare part alat berat bervariasi sesuai dengan merk dan kualitas atau mutu serta kemampuan beroperasi alat tersebut contohnya merk alat berat komatsu. Untuk merk terkenal harga forklift parts biasanya lebih mahal karena disesuaikan dengan tehnologi yang menyertainya, biasanya teknologinya lebih ramah lingkungan dan daya tahan atau kualitasnya Meski pelaku di industri spare part alat di Indonesia sudah relatif banyak, pemain utama yang tergolong besar hanya beberapa. Di antaranya, PT Komatsu Indonesia (merek Komatsu), PT Caterpillar Indonesia (Caterpillar), PT Hitachi Construction Machinery Indonesia (Hitachi), dan produsen lainnya, dengan total kapasitas terpasang 5.000–6.500 unit per tahun. Sementara itu, komponen dan sub-komponen dengan total kapasitas terpasang 50.000 ton per tahun. Adapun alat berat yang dapat diproduksi di dalam negeri, di antaranya, excavator, bulldozer, motorgrader, dan dump truck. Total produksi spare part alat berat dengan berbagai spesifikasi tersebut, menurut laporan Indocommercial 2007, tercatat 4.789 unit atau naik 83% dari tahun sebelumnya. Melonjaknya produksi alat berat sepanjang tahun itu terutama karena pesatnya pertumbuhan sektor pertambangan, yaitu batu bara, perkebunan, kehutanan, dan sektor konstruksi, yang berdampak pada naiknya permintaan alat berat. Pada 2008, produksi masih tetap meningkat, meski kenaikannya tak setinggi pada 2007. Ini karena dampak krisis ekonomi global yang menyebabkan anjloknya ekspor berbagai produk pertambangan dan perkebunan. Secara keseluruhan, produksi alat berat nasional selama 2003–2008 tumbuh rata-rata 39% per tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan impor alat berat Indonesia selama 2003–2008 cukup tinggi, baik volume (naik 48%) maupun nilainya (66%). Pada 2003, nilai impor alat berat tercatat US$167 juta, dan terus meningkat sehingga per Agustus 2008 sudah mencapai US$833,7 juta. Jika dilihat dari negara asalnya, impor alat berat selama dua tahun terakhir paling banyak datang dari Jepang, Thailand, Singapura, Amerika Serikat, dan Cina. Di sisi lain, Indonesia pun mengekspor alat berat. Namun, menurut Indocommercial, ekspor itu sebagian diduga merupakan re-ekspor, terutama sejak pemerintah mengizinkan impor alat berat bekas (rekondisi). Masih menurut BPS, nilai ekspor alat berat Indonesia sepanjang 2003–2008 tumbuh cukup tinggi, yaitu 27,3%. Pada 2003, nilai ekspor alat berat tercatat US$46,6 juta, per Agustus 2008 sudah US$107,9 juta. alt

Cerahnya bisnis pertambangan, khususnya batu bara, mendongkrak kinerja pelaku bisnis spare part alat berat, seperti PT United Tractors Tbk. Pada 2008, United Tractors diperkirakan menguasai 45% pangsa pasar, disusul PT Trakindo Utama (25%), dan PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (20%). Adapun 10% sisanya diperebutkan oleh 24 perusahaan lainnya.



Sumber : (redaksi@wartaekonomi.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan: Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia